Kutemukan Keluarga Baruku di Payakumbuh (2)

Tag

, , ,

Postingan kali ini akan membahas teknis persiapan saya menghadapi Kelas Inspirasi Payakumbuh.

Contoh Poster yang saya gunakan untuk mempermudah penjelasan tentang kegiatan saya sehari-hari di kantor.

Contoh poster yang disiapkan untuk menjelaskan tentang pekerjaan seorang geologi.

Contoh poster yang disiapkan untuk menjelaskan tentang pekerjaan seorang geologi.

Media apapun dapat disiapkan untuk menjelaskan kegiatan bekerja kita. Namun materinya sebaiknya mencakup beberapa hal, yaitu:

  1. Penjelasan tentang pekerjaan
  2. cara mencapai posisi kita saat ini
  3. memotivasi murid SD agar mempunyai cita-cita yang luhur dan mulia

Ketika menjelaskan materi kita, sebaiknya diperhatikan beberapa hal:

  1. sederhana, gunakanlah kalimat yang sederhana dan mudah dicerna oleh anak kecil
  2. hindari istilah yang rumit, kata-kata yang hanya dimengerti oleh orang dewasa sebaiknya dicarikan padanan yang simpel
  3. menarik dan lucu, anak kecil mudah sekali hilang konsentrasi, bahkan orang dewasa juga begitu bukan. Kalau penjelasan terlalu mononton akan membuat anak-anak gaduh, apalagi kalau menghadapi anak kelas-1
  4. siapkan yel-yel yang singkat, padat, dan penuh semangat….terbukti jitu untuk mengamankan anak-anak kecil…dan bahkan membuat kelas lebih hidup.
  5. siapkan oleh-oleh…ini sangat ampuh. pengalaman saya, oleh-oleh yang sangat disuka anak SD adalah stiker. jadi buatlah stiker.
  6. ingatlah waktu yang kita miliki terbatas, terbatas 40 menit, jadi manajemen waktu sangat diperlukan.

Suasana Kelas

Saya mendapat kelas 2, kelas 4b, kelas 4a, dan kelas 1. Misi saya adalah mengenalkan geologi sebagai salah satu alternatif mimpi baru buat mereka.

Kelas 2: Kelas 2 ini saya dibantu Bu Guru wali kelas, takjubnya adalah mereka punya yel-yel sendiri. Luar biasa. jadi keder deh pas masuk ke kelas ini. but, keep fighting bros. Anak-anaknya lumayan susah diatur, tapi berhasil diatasi dengan yel-yel. hehehe. Di awal pertemuan saya mengenalkan diri saya, dan mencoba menyita semua perhatian mereka. Jreng, saya keluarkan poster. untuk memastikan mereka mau mendengarkan saya, saya bikin kontrak dengan mereka: konsentrasi mereka selama 40 menit dituker dengan poster, kalau mereka ribut, kontrak politik kita batal. Hasilnya, mereka bisa tenang.

Kelas 4b: ini kelas yang sangat super. Saya sangat suka kelas ini, disini anak-anaknya sangat aktif nanya. wow banget. ANak Indonesia Harus Banyak Kritis. Di Kelas ini mimpi mereka adalah menjadi guru, tentara, polisi, dan dokter. Hiks, disini belum ada yang tertarik menjadi geologist. disini saya juga bikin kontrak politik konsentrasi ditukar dengan poster dan hadiah pembatas buku.

Kelas 4a: kelas ini ada yang bercita-cita menjadi menteri dan sepak bola, luar biasaaaaaaa.

Kelas 1: ini kelas benar-benar nyiksa, anak kecilnya belagu abis, susah diatur, berantem. well, anak kecil, dulu mungkin saya lebih parah dari ini. Hebatnya adalah mereka sudah pintar baca tulis. Wow banget kannnnnn. di kelas ini saya lebih banyak mengajak mereka nyanyi. saya tidak jago nyanyi sie, jadilah saya minta mereka menjadi relawan. tanpa malu-malu mereka menjadi relawan yang tangkas dan cerdas. bravo kelas 1.

Maamfaat Kelas Inspirasi untuk saya

Well, menarik loh ikutan acara Kelas Inspirasi. Banyak hal yang kita dapatkan, misalnya manajemen waktu. Waktu yang diberikan sangat terbatas, sehingga kita harus bisa menyampaikan misi kita dalam waktu singkat. Proses ini mengajarkan kita untuk memilih bahan apa yang sebaiknya kita sampaikan. Lebih baik sedikit bahan tapi lebih masuk ke alam bawah sadar mereka dibandingkan serangan membabi buta yang banyak tapi tak menempel di kepala.

Sederhana, saya sangat suka kata-kata ini. Profesi saya sebagai geologi yang kadang bersentuhan dengan pihak lain membuat saya sangat sadar akan pentingnya kesederhanaan dalam menggunakan istilah dan kalimat. Jangan sampai penggunaan istilah yang rumit membuat misi yang ingin kita sampaikan mentok. Ini pelajaran yang sangat berharga yang saya dapatkan di kelas inspirasi.

Finally, what you wait for, lets join Kelas Inspirasi terdekat.

Untuk kajian teknis lapanganya saya rasa cukup disini, edisi berikutnya saya akan ceritakan pengalaman Kelas Inspirasi, saya bertemu dengan teman-teman baru yang wow banget dah, tapi mereka masih berhutang video dan foto. heheehe.

REVOLUSI SHALE PLAY:”Sejarah dan Dampaknya terhadap Industri Minyak dan Gas”…(4)

Tag

, , ,

Sambungan dari edisi 3.

Shale Play di Indonesia

Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar akan keberadaan shale play. Pemerintah Indonesia berusaha mendorong para investor untuk terus mengembangkan potensi shale play dalam negeri.  Keseriusan tersebut dituangkan dalam bentuk UU no.05 Tahun 2012 tentang nonkonvensional hidrokarbon.

Besarnya sumber daya spekulatif shale gas Indonesia diprediksi mencapai 547 TCF (Badan Geologi, 2013), yang tersebar di berbagai cekungan, yaitu: 194 TCF di Pulau Kalimantan, 90 TCF di Papua, 48 TCF di Jawa, dan 233 TCF di Sumatra, dan 9 TCF lagi tersebar di berbagai kepulauan nusantara.

Revolusi shale play di Indonesia terasa jalan di tempat, hanya beberapa perusahaan yang sudah mengambil inisitif untuk mengembangkan shale play ini. Permasalahan utama yang muncul adalah belum adanya regulasi yang baik dalam upaya memberikan keamanan investasi oleh pemerintah ke investor. Investasi yang mahal dan regulasi yang belum jelas menyebabkan investor hanya diam dan menunggu adanya perubahan regulasi dan insentif.

Secara geologi, perbedaan umur yang sangat mencolok antara shale play yang ada di US dan Indonesia menurunkan tingkat keyakinan kesuksesan shale play di Indonesia. Investor ragu, akan kemampuan batuan untuk direkahkan karena umurnya yang terlalu muda berbeda dengan di US yang umur batuannya cenderung tua dan lebih mudah direkahkan. Kuantitas rekahan batuan sangat menentukan besarnya gas yang bisa diproduksikan tiap harinya.

Permasalahan lain yang muncul berupa mahalnya teknologi yang diperlukan untuk memproduksikan shale play ini, seperti sumur horizontal dan rekayasa rekahan. Pengeboran sumur secara horizontal dan rekayasa rekahan diperlukan untuk mengoptimalkan pengurasan lapangan shale play tersebut. Diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk mengaplikasikan teknologi tersebut. Biaya investasi yang tinggi diikuti oleh pengembalian keekonomian yang lama menyurutkan semangat investor.

Selain itu, isu lingkungan juga harus dicermati dengan baik. Rekayasa rekahan yang dilakukan pada lapisan target shale play dapat memicu terjadinya gempa kecil di area sekitar lapangan shale play tersebut. Selain itu, air yang ikut mengalir pada saat pengurasan hidrokarbon ditakutkan akan menjadi permasalahan lingkungan lagi.

Blok shale play pertama di Indonesia dimiliki oleh Pertamina dengan Blok Sumbagut. Kemudian pada tahun 2014, pemerintah menetapkan tambahan satu blok shale play yaitu: Blok Kisaran yang dikuasai oleh NZOG, Bukit Energy (Canada) dan Pacific Oil&Gas (Rigzone, 2014).

Semoga Pertamina, NZOG, Bukit Energy, dan Pacific Oil&Gas dapat menjadi pioner kesuksesan revolusi shale play di Indonesia sesukses di US. Amin. Tak dapat dipungkiri, shale play adalah masa depan Indonesia.

 Semua referensi dari tulisan edisi 1 hingga ke 4 seperti terlampir dibawah.

Referensi:

http://www.bloomberg.com/news/2014-06-02/det-norske-will-buy-marathon-s-norwegian-assets-for-2-7-billion.html

http://www.epmag.com/Technology-Operations/Nigeria-Loses-Key-Market-Oil_135311

http://www.rigzone.com/news/oil_gas/a/133690/Indonesia_Awards_Second_Shale_Gas_Block_To_Three_Foreign_Firms?rss=true

Badan Geologi., 2013. Unconventional Oil and Gas Potential in Indonesia with Special Attention to Shale Gas and Coal-bed Methane. KESDM

EIA, dan ARI.,2013. World Shale Gas and Shale Oil Resource Assessment

Morgantown Energy Technology Center. 1980. Unconventional Gas Resources: A Research Program in Cooperation with Industry to Reduce the Uncertainties Associated with the Size of the Resources and the Methods of Extraction. DOE/NBA—3008922, Morgantown, WV.

National Research Council (NRC) 2001. Energy Research at DOE: Was It Worth It? Energy Efficiency and Fossil Energy Research 1978–2000. Washington DC: National Academy Press.

 

REVOLUSI SHALE PLAY:”Sejarah dan Dampaknya terhadap Industri Minyak dan Gas”…(3)

Tag

, , , , ,

Menyambung dari edisi 2 yang membahas tentang Shale play system.

Perkembangan Shale play dan dampaknya pada industri Migas Dunia

Shale play sangat berkembang di US dan memberikan dampak yang sangat besar untuk perekonomian dan ketahanan energi dalam negeri. Badan Energi Amerika (EIA) memprediksi pertumbuhan produksi dari shale play akan semakin tinggi tiap tahunnya seiring dengan kemajuan tekhnologi yang ada (Bagan 2).

Bagan 2. Pertumbuhan produksi gas alam dari shale gas yang semakin naik tiap tahunnya berdasarkan analisis yang dilakukan oleh EIA.

Bagan 2. Pertumbuhan produksi gas alam dari shale gas yang semakin naik tiap tahunnya berdasarkan analisis yang dilakukan oleh EIA.

Keberhasilan shale play di US mendorong berbagai negara berlomba-lomba untuk mengembangkan shale play di negaranya masing-masing. Sebuah penelitian global yang dilakukan oleh EIA dan ARI (2013) terhadap berbagai negara di dunia dapat disimpulkan seperti Bagan 3. Dalam penelitiannya disebutkan sumber daya gas in-place shale gas yang tersebar di dunia mencapai 35,782.00 Tcf. Sedangkan sumbeda daya oil-place shale oil mencapai 6,753.00 Miliyar barrel.

Bagan 3. Peta riset shale play terhadap berbagai cekungan di dunia (EIA dan ARI, 2013).

Bagan 3. Peta riset shale play terhadap berbagai cekungan di dunia (EIA dan ARI, 2013).

Mamfaat majunya perkembangan shale gas di US telah dirasakan oleh masyarkatnya. Produksi gas yang tinggi dan melebihi permintaan pasar domestik di US membuat harga gas alamnya sangat murah berkisar $3 hingga $4. Murahnya gas alam di US ini, menyebabkan negara eksportir gas alam harus mencari negara importir lain seperti India, China dan Eropa.

Bahkan, dampak langsung juga dirasakan oleh Nigeria, yang dulunya merupakan negara terbesar ke-6 yang mengekspor minyak ke US. Nilai ekspor minyak ke US dari Nigeria terus turun. Hal ini sungguh tidak pernah terpikirkan oleh Nigeria dulunya. Bahkan pemikiran mereka adalah US akan terus membeli minyak dari Nigeria hingga tetes terakahir yang dapat diambil dari dalam tanahnya. Namun dengan shale oilnya, US diprediksi akan berhenti mengimpor minyak dari Nigeria secara bertahap sejalan dengan semakin naiknya produksi migas mereka. Dalam sebuah tulisan di E&P Magazines disebutkan

Trend lain yang berkembang akibat majunya shale play di US adalah trend penjualan aset-aset lapangan minyak di luar negeri oleh perusahaan minyak US. Misalnya pelepasan aset lapangan minyak di Norwegia oleh Marathon Oil Corp ke Det Norske dengan harga transaksi mencapai US$ 2,7 Billion (disadur dari Bloomberg). Marathon melepaskan aset di North Sea untuk fokus dalam pengembangan shale oil mereka di US. Selain Marathon, Hess Corp juga melepaskan asetnya di Indonesia, Thailand, dan Malaysia untuk mengembangkan lapangan shale oil di US dan lapangan migas di Gulf of Mexico.

bersambung ke edisi 4

REVOLUSI SHALE PLAY:”Sejarah dan Dampaknya terhadap Industri Minyak dan Gas”…(2)

Tag

, , , ,

Pada tulisan sebelumnya edisi 1 telah dibahas mengenai pengertian dan sejarah dari shale play, disini akan dibahas seperti apa shale play itu sendiri.

Shale Play System dan keterdapatannya

Tidak semua shale dapat dikembangkan menjadi shale gas ataupun shale oil. Ada kriteria tertentu yang dibutuhkan, yaitu:

  1. Kekayaan material organik dan kematangan, secara kasat mata dicirikan oleh warna hitam pada shale tersebut, sehingga sering kali disebut dengan black shale, secara kuantitas kekayaan material organiknya (TOC) lebih dari 3%. Material organik tersebut harus sudah matang agar dapat merubah fosil organisme menjadi hidrokarbon di dalam batuan tersebut.
  2. Tipe material organik, umumnya tipe material organik yang sukses di US adalah tipe kerogen-II.
  3. Ketebalan, tebal minimal yang dibutuhkan harus lebih besar dari 100 ft.
  4. Mikroposoritas yang tinggi, semakin tinggi mikroporositas akan semakin bagus.
  5. Tingkat kemampuan batuan untuk pecah/rekah. Semakin mudah rekah/pecah semakin bagus.

Konsep pencarian shale play dapat mengikuti konsep pencarian konvensional hidrokarbon, dapat ditemukan di daerah yang dekat dengan reservoir konvensional. Namun, dapat juga ditemukan di daerah yang lebih dalam lagi. Bahkan, apabila di daerah tersebut tidak terdapat hidrokarbon secara konvensional, shale play masih ada kemungkinan untuk ditemukan seperti yang dijelaskan pada Bagan 1.

Bagan 1. Konsep keterdapatan shale gas, daerah yang dikejar untuk shale gas adalah di cekungan (kotak merah).

Bagan 1. Konsep keterdapatan shale gas, daerah yang dikejar untuk shale gas adalah di cekungan (kotak merah).

Bersambung ke edisi 3

REVOLUSI SHALE PLAY:”Sejarah dan Dampaknya terhadap Industri Minyak dan Gas”…(1)

Tag

, , , , ,

Pembahasan tentang shale play akan berkaitan dengan unconventional hydrocarbon atau unconventional reservoir. Unconventional reservoir adalah sebuah term umum digunakan untuk menggambarkan reservoar berpermiabilitas sangan rendah (lebih rendah dari 0.1 mD) dan dibutuhkan rekayasa keteknikan untuk memproduksi hidrokarbon dari reservoir tersebut, contohnya adalah shale gas, coalbed methane, tight sand, tight carbonate. Sedangkan yang dimaksudkan dengan shale play (shale oil & gas) dapat didefenisikan sebagai hidrokarbon yang terbentuk insitu di batulempung yang kaya material organik, dengan batulempung (shale) yang kaya material organik bertindak sebagai batuan sumber (source rock), reservoar, dan batuan penutup (seal), dan dibutuhkan fracturing (perekahan) untuk memproduksi hidrokarbon tersebut.

Sejarah Shale Play
Sejarah awalnya, shale play ini berkembang di US yang dimulai pada tahun 1825 diawali dengan ekstraksi gas dari shale untuk pertama sekali. Sayangnya, kondisi tekhnologi dan perekonomian saat itu tidak mendukung pengembangan lebih lanjut untuk skala industri dikarenakan biaya tekhnologi yang mahal dan harga gas yang sangat murah.
Pada tahun 1973, US menghadapi krisis energi akibat embargo minyak dan gas yang dilakukan oleh negara timur tengah. Embargo ini membuat US sadar nilai vital pengamanan cadangan energi nasional. Belajar dari kesalahan tersebut, US melakukan riset secara besar-besaran untuk memetakan cadangan sumber daya energinya dan tekhnologi untuk memproduksi energi tersebut, salah satunya adalah shale gas. Riset ini dilakukan oleh National Research Council (NCR, 2001) dan Morgantown Energy Technology Center (1980). Hasil riset tentang shale gas ini menemui banyak hambatan seperti kurang majunya tekhnologi yang ada, harga gas yang murah, dan kebijakan fiskal US.
Pengembangan shale gas kemudian dilanjutkan oleh Mitchell Energy yang merupakan pioner shale gas di US. Usaha mereka diawali di Barnet Shale, Texas. Kesuksesan mereka menginspirasi industri migas US untuk mengembangkan shale gas. Turunnya produksi gas alam secara konvensional, harga gas yang tinggi, tekhnologi yang semakin canggih, dan perekonomian stabil, membuat shale gas booming di US.

Bersambung ke edisi 2

Kutemukan Keluarga Baruku di Payakumbuh (1)

Tag

, ,

Seminggu sebelumnya (Jumat, 16 Mei 2014, H-10)

Sudah beberapa bulan ini pekerjaan di kantor tidak begitu menarik minat. Pekerjaan sehari-hari tetap banyak namun keinginan untuk mengerjakannya tidak ada. Aku butuh sesuatu untuk menyegarkan pikiranku. Jalan-jalan. Aku harus jalan-jalan. Tapi jalan kemana? hemm. Pertanyaan itu belum bisa terjawab. Ada beberapa opsi sebenarnya, tapi yang paling menarik adalah tawaran untuk ikut Kelas Inspirasi Payakumbuh.

Kelas Inspirasi Payakumbuh ini dimotori oleh Amelia Afryandes dan Mba Erika Riyani. Dua orang yang sudah aku kenal lama banget dan sudah menjadi keluarga bagiku. Gembar-gembor acara Kelas Inspirasi Payakumbuh sudah terasa sejak awal Mei, namun, aku tidak begitu tertarik untuk megikutinya. Ada banyak alasan yang membuat aku begitu malas partisipasi acara ini. Tapi melihat perjuangan kedua orang ini, akhirnya penasaran juga untuk sekadar intip seperti apa sih Kelas Inspirasi itu.

Akhirnya, setelah diskusi panjang dengan Amel dan Mba Errie, rasanya mantap sudah hati ini untuk ikut serta, tinggal minta izin cuti sehari ke atasan. Setelah memantapkan hati untuk ikut serta, dimulailah pemantapan materi yang akan disampaikan ke anak SD. Seperti apa ya materinya, itu pertanyaan yang mudah dijawab, tapi susah untuk diaplikasikan.

Pembuatan materi dimulai dari diskusi panjang dengan Mbar Errie dan Amel yang merupakan dedengkot acara ini. Intinya adalah materi yang disampaikan haruslah mampu menarik minat anak SD, mudah dicerna, dan mempunyai pesan moral untuk terus mengejar mimpi. Selain berdikusi dengan dua orang tersebut, mulailah googling dan youtube dimamfaatkan untuk melakukan pencarian Kelas Inspirasi. Ada banyak ide ternyata yang dapat disaring dan disesuaikan dengan kondisi kita (pekerjaan). Rasanya rada minder melihat bagaimana cara teman-teman relawan Kelas Inspirasi menyiapkan kelas mereka. Totalitas. wow. Super deh untuk Relawan Kelas Inspirasi.

Poster. Yeap. AKhirnya muncul ide untuk merangkum tentang profesi eksplorasi Migas dalam sebuah poster yang menarik. Kenapa milih poster? Poster bisa dijadikan pajangan di dinding mereka, sehingga kelas mereka akan semakin indah dengana adanya poster ini.

(bersambung)

Facies di Petrel

Tag

, , , ,

Kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang cara membuat facies log di Petrel. Petrel punya cara sendiri yang unik dan ternyata gampang untuk membuat facies log. Sebelumnya facies log yang saya maksudkan disini adalah membuat lithologi bawah permukaan dengan menggunakan data wireline log. Data wireline log dirubah ke dalam lithologi batuan seperti batupasir, batubara, batugamping, dan batulempung.

Bagaimana cara merubah data wireline menjadi lithologi? Caranya adalah dengan menggunakan nilai cut off data log, misalnya bila GR kurang dari 60 API dianggap sebagai batupasir, dan GR lebih dari 60 API dianggap batulempung. Selain nilai GR, bisa juga dilakukan pendekatan dengan nilai RHOB atau density log. Batubara mempunyai nilai RHOB yang rendah, umumnya kurang dari 1.4-1.7 gr/cc. Untuk lebih jelas silakan merujuk ke referensi yang ada.

Lantas bagaimana caranya merubah wireline log menjadi facies log di Petrel? Ikuti langkah berikut,

  1. Masuk ke well data di petrel,
  2. klik kanan di well yang dituju, pilihlah calculator.
  3. masukkan persamaan Marco: Lithologies=if(GR<60 And (RHOB<=1.4),0,If(GR<60 And (RHOB>1.4 And RHOB<=2.1),1,if(GR<60 And (RHOB>2.1),2,If(GR>=60 And (RHOB>1.9),3,4))))
    0=coal
    1=sandstone
    2=limestone
    3=shale
    4=unidentified
  4. Beres sudah, tinggal dijalankan saja

Ilmu ini saya dapatkan dari seorang teman yang berkenan berbagi. Terimakasih telah berbagi dengan saya, dan saya akan berbagi dengan dunia. Semoga bermamfaat.

How to interprete Seismic section?

Tag

, , ,

Seismic become powerfull tools to evaluate subsurface condition. To unlock subsurface data in order to provide good petroleum system it needs a proper methode how to interpret seismic. there are a lot of way to make good interpretation.

The most methode I use to interprete are:

  1. Find layer discontinuity (horizon termination), proved it by horizon displacement.
  2. Using seismic attribute to check horizon discontinuity…preferred using amplitude envelope.
  3. Squeezed horizontal scale and tend vertical scale
  4. Beware horizon effects adjacent to fault surface (pull up, seismic sag), specially in carbonate play.
  5. Map fault system first before stratigraphy (horizon) mapping,
  6. Fault trend, beware change in fault trend (separation, orientation, dip, etc)
  7. Regional level, “the underformed horizon marker”
  8. DHI (Dirrect Hydrocarbon Indicator)

Next post I will review each point written above.

See you….

 

10 Habbits of successfull oil finders

Tag

, , , ,

Penemuan Migas di dunia diawali oleh kerja keras ahli geologi dan geofisika, sehingga banyak kata-kata bersayap untuk menggambarkan pencarian migas itu sendiri. Misalnya:” Minyak itu tidak berada di perut bumi, tapi di dalam pikiran geologist”. Kalimat lainnya:” Bukan mesin ataupun workstation yang menemukan minyak, tapi manusia itu sendirilah yang menemukannya”.

Untuk menjadi ahli eksplorasi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan, Pak Dar Tearpock telah merumuskannya untuk kita, yaitu:
1. Pastikan keakuratan interpretasi geologi dan geometri dalam ukuran 3-dimensi
2. Kuasai pengetahuan dasar geologi (struktur dan sedimentologi) dan juga regional daerah penelitian
3. Atur waktu dan beban kerja untuk menjaga kualitas pekerjaan tetap optimal
4. Pergunakan semua data, well-seismic-geological surface map-outcrop-etc untuk memastikan keabsahan interpretasi geologi
5. Pastikan well-seismic tie sudah pas
6. Kuasai dasar-dasar metode, perangkat lunak dan teknik yang dibutuhkan untuk interpretasi
7. Petakan lapisan penting
8. Petakan beberapa lapisan untuk menjaga memverifikasi hasil interpretasi
9. Dokumentasikan alur pekerjaan, boleh dalam bentuk workflow untuk mengingat alur dan proses kerja kita
10. Berguru, carilah mentor

Untuk informasi lebih lanjut, bisa baca di:

http://fuelfix.com/blog/2013/01/24/consultant-shares-tips-for-success-in-oil-field/

Upstream Petroleum Business Outlook 2013, where should we go in 2014?

Tag

, , , , , , ,

End of 2013, this is the time to make a new work plan for New Venture/Explorationist Geoscience and also time reflect past year activity. Did we utilize all of data? Did we achieve important acreage to sustain Industry growth?

Looking at new year, 2014, we need some refreshment and new work plan. A good work plan shall be guided by reflected of 2013 activity. Here is some note I took from several references about 2013.

If we want to look for crude oil, then start to map where is big proven crude oil reserves in the world? To answer this question, it is easier done by looking OPEC Annual Report for 2013. Based on report it is noted that top 5 crude oil reserves in the world are: Venezuela, Saudi Arabia, Iran, Iraq, and Kuwait. As for my country, Indonesia rank 28 in the world, not bad either.

But then, I need natural gas, where to look them? Similar like how to look crude oil, it can be done by utilizing OPEC report about natural gas reserves. As noted there, top 5 proven natural gas are Russia, Iran, Qatar, Turkmenistan, and USA. Again, my country Indonesia rank 15 in the world seems natural gas did a good job compare to crude oil.

For more detail, please see figure 1 below. It consists of OPEC 2013 annual report.Gambar

Figure 1. showing world proven reserves (OPEC 2013).

Beside proven reserves, another factor should be respected is policy. Good policy which is applied in a country means sustainable growth can be expected. Several country applied high fiscal intake and stable regulation. Uncertain regulation will impact to loose investment return. This is bad for investor, money which is invested can be harvested in the end. Policy index data is provided by Frasser Institute (2013). It is summarized by map figure 2 below.

Gambar

Figure 2. global investment climate map (frasser institute, 2013)

A lot of data were provided by several reliable sources. It just needs a way to mix them up to be something powerful inline our meet. As for me, I made some criteria, which are:

  1. Focus area: asia pacific country
  2. High proven reserves
  3. Good policy index

Based on criteria above, I made new graphic as figure 3 below. Basically, Frasser Institue only provide raw data and map data as figure 2 above. Then, transform raw data into excel data which consist of policy index, reserves (bboe), country name. By using buble graph tool in excel, frasser data can be imaged powerfully enough.

Gambar

Figure 3. policy index and proven reserves (modified from Frasser Institute, 2013).

Figure 3 explains that Australia, Malaysia, Brunei, South Australia, New Zealand and Thailand are favorable to do upstream business. After all, to summarize figure 3, low policy index means good climate for upstream business activity, and bubble size shows reserves size. Big bubble means big reserves it has.

That is all I get today.